Selasa, 03 Mei 2011

GANJARAN KETAATAN

Ganjaran Ketaatan

Dari Humaid bin Hilal, dari seorang pria, dia mengatakan, "Saya datang kepada Rasulullah saw, kemudian beliau memperlihatkan kepada saya sebuah rumah, seraya berkata, 'Ada seorang wanita yang dulu tinggal di sini, kemudian ikut berperang bersama kaum muslimin. Dia meninggalkan 12 ekor kambing dan sebuah alat tenun. Sepulangnya dari perang, dia kehilangan seekor kambing berikut alat tenunnya. Lalu dia berkata, 'Ya Rabb, sesungguhnya Engaku telah menjamin bagi orang yang keluat di jalan-Mu, bahwa Engkau akan menjaga barang kepunyaannya, Sekarang aku telah kehilangan seekor kambing dan lat tenunku. Aku mohon Engkau mengembalikan barang keounyaanku itu.' Kemudian Rasulullah saw menceritakan bagaimana kuatnya permohonannya kepada Allah, dan ternyata di pagi harinya dia mendapatkan kembali kambingnya bersaama seeokr lain, juga alat tenunnya, tidak hanya satu tetapi menjadi dua."

Oleh : Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

Help file produced by WebTwin (www.webtwin.com) HTML->WinHelp converter. This text does not appear in the registered version.

TINGGALKAN SIFAT DENGKI, MERAIH SURGA

Tinggalkan Sifat Dengki, Meraih Surga

Diriwayatkan dari Anas bin Malik, dia berkata, "Saat kami sedang duduk-duduk bersama Rasulullah saw, beliau berkata, ' Akan datang kepada kalian sekarang ini seorang laki-laki penghuni Surga'. Tiba-tiba ada seorang laki-laki dari kaum Anshar yang datang sementara bekas air wudlu masih mengalir di jeggotnya, sedang tangan kirinya memegang terompah. Keesokan harinya Rasulullah saw mengatakan seperti perkataannya yang kemarin. Lalu muncullah laki-laki itu legi persis seperti kedatangannya pertama kali. Di hari ketiga Rasulullah saw mengatakannya lagi dan datanglah laki-laki itu lagi seperti kedatangannya pertama kali. Setelah Rasulullah saw beranjak, Abdullah bin Amr bin Ash membuntuti laki-laki tadi sampai ke rumahnya. Lalu Abdullah berkata, 'Aku telah bertengkar dengan ayahku, kemudian aku bersumpah untuk tidak mendatanginya selama tiga hari. Bila kau setuju, aku mau tinggal bersamamu sampai tiga hari.' Dia menjawab, 'Ya, boleh.'"

Anas berkata, "Abdullah menceritakan bahwa dia telah menginap di tempat laki-laki itu selama tiga hari. Dia lihat orang itu sama sekali tidak bangun malam (tahajjud). Hanya saja, setiap kali dia berkata dan menggeliat di atas ranjangnya, dia selalu membaca dzikir dan takbir sampai dia bangun untuk melaksanakan sholat subuh. Selain itu kata Abdullah, 'Aku tidak pernah mendengarnya berbicara kecuali yang baik-baik. Seteleh tiga malam berlalu dan hampir saja aku menyepelekan amalnya, aku terusik untuk bertanya, 'Wahai hamba Allah, sesungguhnya tidak pernah terjadi pertengkaran dan tak saling menyapa antara aku dengan ayahku, aku hanya mendengar Rasulullah saw berkata tentang dirimu tiga kali, bahwa akan datang kepada kalian sekarang ini seorang laki-laki penghuni Surga dan sebanyak tiga kali itu kaulah yang datang. Maka akupun ingin bersamamu agar bisa melihat apakah amalanmu itu dan nanti akan aku tiru. Tetapi kau ternyata tidak terlalu banyak beramal. Apakah sebenarnya hingga kau mencapai apa yang disabdakan Rasulullah saw?' Maka dia menjawab, 'Aku tidak mempunyai amalan kecuali yang telah kau lihat sendiri'. Ketika akau hendak berpaling pergi, dia memanggilku, lalu berkata, 'Benar amalanku hanya yang kau lihat sendiri, hanya saja akau tidak mendapatkan pada diriku sifat curang terhadap seorang pun dari kaum muslimin. Aku juga tidak iri pada seseorang atas karunia yang telah diberikan oleh Allah SWT kepadanya.' Maka Abdullah bin Amr berkata, 'Inilah amalan yang telah menyampaikanmu pada derajat tinggi dan inilah yang berat untuk kami lakukan.'"

Oleh : Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia

Help file produced by WebTwin (www.webtwin.com) HTML->WinHelp converter. This text does not appear in the registered version.

DELAPAN DIRHAM

Delapan Dirham

Rasulullah pagi itu sibuk memperhatikan bajunya dengan cermat. baju satu-satunya dan itupun ternyata sudah usang. baju yang setia menutup aurat beliau. meringankan tubuh beliau dari terik matahari dan dinginnya udara. Baju yang tidak pernah beristirahat.

Tetapi beliau tak mempunyai uang sepeser pun. Dengan apa beliau harus membeli baju? Padahal baju yang ada sudah waktunya diganti. Rasulullah sebenarnya dapat saja menjadi kaya mendadak, bahkan terkaya di dunia ini. Tapi sayang, beliau tak mau mempergunakan kemudahan itu. Jika beliau mau, Allah dalam sekejap bisa mengubah gunung dan pasir menjadi butir-butir emas yang berharga. Beliau tak sudi berbuat demikian karena kasihnya kepada para fakir yang papa. Siapakah yang akan menjadi teladan jika bukan beliau..? Contoh untuk menahan derita, menahan lapar dan dahaga, menahan segala coba dan uji Allah dengan kesabaran. Selalu mensyukuri nikmat Allah berapa pun besarnya. Siapa lagi kalau bukan beliau yang menyertai umatnya dalam menjalani iradat yang telah ditentukan Allah. Yaitu kehidupan dalam jurang kedukaan dan kemiskinan. Siapa pula yang harus menghibur mereka agar selalu bersabar dan rela dengan yang ada selain beliau? Juga siapa pula yang harus menanamkan keyakinan akan pahala Allah kelak di akhirat jika bukan beliau?

Yah,...hanya beliaulah yang mampu menjalankan berbagai hal diatas. benar,...baliaulah satu-satunya manusia yang mendapatkan amanat dari Allah untuk semua umat manusia. Tugas yang lebih murni dan mulia daripada intan berlian serta butiran emas yang lain. Lebih halus dari sutera serta lebih indah dari segala keindahan yang dikenal manusia di dunia ini. lebih megah dari segala kedudukan dan derajad kehidupan manusia yang katanya sudah megah.

"Semua itu hanyalah merupakan kesenangan dunia sedang di sisi Allah yang paling baik dan sebaik-baik tempat kembali"

Perjuangan itu tidak mudah. bahkan sangat berat bagi beliau. Menegakkan yang hak hanya dapat dicapai dengan penuh keimanan dan kekuatan. sabar dalam menghadapi setiap malapetaka yang menimpa, bersyukur yang dilakukan dengan hati bersih. dalam keadaan bagaimanapun, baik dalam duka maupun suka, bersyukur dan keimanan harus selalu menyertai. Itulah pokok risalah yang dibawa Rasulullah saw.

Allah Maha Bijaksana, tidak akan membiarkan hamba-Nya terkasih kebingungan. Rasulullah diberinya rezeki sebanyak delapan dirham. Bergegas beliau melangkah ke pasar. Tentunya kita maklum. uang sekian itu dapat dibelikan apa. Apakah cukup untuk membeli makan, minum, serta pakaian penutup badan? Oleh sebab itu, bergembiralah hai para fakir dan miskin! Nabi kita, Muhammad saw telah memberikan contoh begitu jelas. Nabi yang kita cintai, hamba kesayangan Allah pergi ke pasar dengan uang sedikit seperti yang kita miliki. Tetapi nabi kita ini, hamba Allah yang di bumi bernama Ahmad, sedang dari langit bernama Muhammad dengan ridha pergi ke pasar berbekal uang delapan dirham untuk berbelanja. Manusia penuh nur dan inayah Allah yang dilahirkan di makkah. meskipun beliau miskin, beliau senang sekali hidup. beliau belum ingin mati meski kemiskinan menjerat setiap hari.

Di tengah perjalanan menuju pasar, beliau menemukan seorang wanita yang menangis. Ternyata wanita yang kehilangan uang. Segera beliau memberikan uangnya sebanyak dua dirham. Beliau berhenti sejenak untuk menenangkan wanita itu.

Rasulullah bergegas menuju ke pasar yang semakin ramai. Sepanjang lorong pasar banyak sekali masyarakat yang menegur beliau dengan hormat. Selalu menjawab dan memberikan salam yang mengingatkan akan kebesaran Allah semata. Beliau langsung menuju tempat di mana ada barang yang diperlukannya. Dibelinya sepasang baju dengan harga empat dirham. beliau segera pulang.

Di perjalanan beliau bertemu dengan seorang tua yang telanjang. Orang tersebut dengan iba memohon sepotong baju untuk dipakainya. Rasulullah yang memang pengasih itu tidak tahan melihat. Langsung diberikannya baju yang baru dibeli. Beliau kembali ke pasar utnuk membeli baju lagi seharga dua dirham. Tentu saja lebih kasar dan jelek kualitasnya daripada yang empat dirham. dengan gembira beliau pulang membawa bajunya.

Langkahnya dipercepat karena sengatan matahari yang semakin terik. Juga angin malam yang telah mulai berhembus pelan-pelan. Beliau tidak ingin kemalaman di jalan. Tak lama beliau melangkah ke luar pasar, ditemuinya lagi wanita yang menangis tadi. Wanita itu kelihatan bingung dan sangat gelisah. Rasulullah saw mendekat dan bertanya mengapa. Wanita itu ternyata ketakutan untuk pulang. Dia telah terlambat dari batas waktu, dan takut dimarahi majikannya jika pulang nanti. Rasulullah saw langsung menyatakan akan mengantarkannya.

Wanita itu berjalan yang diikuti Rasulullah saw dari belakang. Hatinya tenang karena Rasulullah saw pasti akan melindungi dirinya. Dia yakin majikannya akan memaafkan, karena kepulangan yang diantarkan oleh manusia paling mulia di dunia ini. Bahkan mungkin akan berterima kasih karena pulang membawa kebaikan bersama dengan kedatangan nabi dan rasul mereka. Mereka terus berjalan hingga sampai ke perkampungan kaum Anshari. Kebetulan saat itu yang ada hanyalah para isteri mereka.

"Assalamu'alaikum warahmatullah", sapa Rasulullah saw keras. Mereka semuanya diam tak menjawab. Padahal mereka mendengar. Hati mereka diliputi kebahagiaan karena kedatangan Nabi. Mereka menganggap salam Rasulullah saw sebagai berkah dan seperti lebaran saja. Mereka masih ingin mendengarnya lagi. Ketika tak terdengar jawaban, Rasulullah saw memberi salam lagi. Tetap tak terdengar jawaban. Rasulullah saw mengulang untuk yang ketiga kali dengan suara lantang, Assalamu'alaikum warahmatullah. Serentak mereka menjawab.

Rasulullah sangat heran dengan semua itu. Beliau menanyakan pada mereka apa sebabnya. Mereka mengatakan, " Tidak ya Rasulullah. Kami sudah mendengar sejak tadi. Kami memang sengaja, kami ingin mendapatkan salam lebih banyak". Rasulullah melanjutkan, "Pembantumu ini terlambat pulang dan tidak berani pulang sendirian. Sekiranya dia harus menerima hukuman, akulah yang akan menerimanya". Ucapan ini sangat mengejutkan mereka. Kasih sayang Nabi begitu murni, budi pekerti yang utama, yang indah tampak dihadapan mereka. Beliau menempuh perjalanan begitu panjang dan jauh hanya untuk mengantarkan seorang budak yang takut dimarahi majikannya. Lagipula hanya karena terlambat pulang. Bahkan memohonkan maaf baginya pula. Sehingga karena harunya, mereka berkata, "Kami memaafkan dan bahkan membebaskannya. Kedatangannya kemari bersama anda karena untuk mengharap ridha Allah semata". Budak itu tak terhingga rasa terima kasihnya. Bersyukur atas karunia Allah swt dan kebebasannya karena dari Rasulullah saw.

Rasulullah saw pulang dengan hati gembira. Telah bebas satu perbudakan dengan mengharap ridha Allah swt sepenuhnya. Beliau juga tak lupa mendoakan para wanita itu agar mendapatkan berkah dari Allah swt. Semoga semua harta dan turunan serta semoga selalu tetap dalam keadaan iman dan islam. Beliau sibuk memikirkan peristiwa sehari tadi. Hari yang penuh berkah dan karunia Allah swt semata. Akhirnya beliau berujar dengan, "Belum pernah kutemui berkah angka delapan sebagaimana hari ini. Delapan dirham yang mampu mengamankan seseorang dari ketakutan, dua orang yang membutuhkan serta memerdekakan seorang budak". Bagi seseorang muslim yang memberikan pakaian pada saudara sesama muslim, Allah akan memelihara selama pakaian itu masih melekat.

Oleh : Al-Islam - Pusat Informasi dan Komunikasi Islam Indonesia



Help file produced by WebTwin (www.webtwin.com) HTML->WinHelp converter. This text does not appear in the registered version.

BILA ALQURAN

Waktu engkau masih kanak-kanak, kau laksana kawan sejatiku
Dengan wudhu aku kau sentuhdalam keadaan suci
Aku kau pegang, kau junjung dan kau pelajari
Aku engkau baca dengan suara lirih ataupun keras setiap hari
Setelah usai engkaupun selalu menciumku mesra

Sekarang engkau telah dewasa…
Nampaknya kau sudah tak berminat lagi padaku…
Apakah aku bacaan yang usang yang tinggal sejarah…
Menurutmu barangkali aku bacaan yang tidak menambah pengetahuanmu
Atau menurutmu aku hanya bacaan anak kecil yang belajar mengaji saja?

Sekarang aku engkau simpan rapi sekali hingga kadang engkau lupa dimana menyimpannya
Aku sudah engkau anggap hanya sebagai perhiasan rumahmu.
Kadangkala aku dijadikan mas kawin agar engkau dianggap bertaqwa.
Atau aku kau buat penangkal untuk menakuti hantu dan syetan
Kini aku lebih banyak tersingkir, dibiarkan dalam kesendirian dalam kesepian.

Diatas lemari, didalam laci, aku engkau pendamkan.
Dulu…pagi-pagi …surah-surah yang ada padaku engkau baca beberapa halaman

Sore harinya aku engkau baca beramai-ramai berama temanmu di surau…
Sekarang… pagi-pagi sambil minum kopi …engkau baca koran pagi atau nonton berita TV
Waktu senggang engkau sempatkan membaca buku karangan manusia.

Sedangkan aku yang berisi ayat-ayat yang datang dari Allah yang Maha perkasa,
engkau campakkan , engkau abaikan dan engkau lupakan…
Waktu berangkat kerjapun engkau lupa baca pembuka surah2ku (Basmallah)
Diperjalanan engkau lebih asyik menikmati musik duniawi
Tidak ada kaset yang berisi ayat Allah yang terdapat padaku dilaci mobilmu

Sepanjang perjalanan radiomu selalu tertuju ke stasiun radio favoritmu
Aku tahu kalau itu bukan stasiun radio yang senantiasa melantunkan ayatku
Dimeja kerjamu tidak ada aku untuk kau baca sebelum kau mulai bekerja
Di komputermupun  kau putar musik favoritmu
Jarang sekali engkau putar ayat-ayatku melantun.

Email temanmu yang ada ayat-ayatku pun kadang kau abaikan
Engkau terlalu sibuk dengan urusan duniamu
Benarlah dugaanku bahwa engkau kini sudah benar-benar melupakanku
Bila malam tiba engkau tahan nongkrong berjam-jam di depan TV
Di depan komputer berjam-jam engkau betah duduk.

Waktupun cepat berlalu…aku menjadi semakin kusam dalam lemari
Mengumpul debu dilapisi abu dan mungkin dimakan kutu
Seingatku hanya awal romadhon engkau membacaku kembali, itupun hanya beberapa lembar dariku
Dengan suara dan lafadz yang tidak semerdu dulu
Engkaupun kini terbata-bata dan kurang lancar lagi setiap membacaku

Apakah koran, TV, radio, komputer, dapat memberimu pertolongan?
Bila engkau dikubur sendirian menunggu sampai kiamat tiba.
Engkau akan diperiksa oleh para malaikat suruhan-Nya
Hanya dengan ayat-ayat Allah yang ada padaku
engkau dapat selamat melaluinya

Sekarang engkau begitu enteng membuang waktumu…
Setiap saat berlalu…kuranglah jatah umurmu…
Dan akhirnya kubur senantiasa menunggu kedatanganmu…
Engkau bisa kembali kepada Tuhanmu sewaktu-waktu
Apabila malaikat maut mengetuk pintu rumahmu

Bila aku engkau baca selalu dan engkau hayati…
Dikuburmu nanti…aku akan datang sebagai pemuda nan gagah dan tampan
Yang akan memebantu engkau membela diri
Bukan koran yang engkau baca yang akan membantumu dari perjalanan di alam akhirat
Tapi akulah “Qur’an” kitab sucimu yang senentiasa menemani dan melindungimu

Peganglah aku lagi…bacalah kembali aku setiap hari
Karena ayat-ayat yang ada padaku adalah suci
Yang berasal dari Allah, Tuhan yang maha Mengetahui
Yang disampaikan oleh Jibril kepada Muhammad Rosulullah

Keluarkan aku segera dari lemari atau lacimu…
Jangan lupa bawa kaset yang ada ayatku dalam laci mobilmu
Letakkan aku selalu didepan meja kerjamu
Agar engku senantiasa mengingat Tuhanu

Sentuhilah aku kembali …
Baca dan pelajari aku…
Setiap datangnya pagi dan sore hari.
Seperti dulu… dulu sekali…
Waktu engkau masih kecil, lugu dan polos
Di surau kecil kampungmu yang damai

Jangan aku engkau biarkan  sendiri…
Dalam bisu dan sepi…
Maha Benar Allah…
Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana

ADAB BERTETANGGA

"Islam memerintahkan umatnya untuk bertetangga secara baik. Bahkan, saking seringnya Jibril mewasiatkan agar "                                      
"bertetangga dengan baik, Rasulullah pernah mengira tetangga termasuk ahli waris. Kata Rasulullah, seperti diriwayatkan"                                      
"oleh Aisyah, ""Jibril selalu mewasiatkan kepadaku tentang tetangga sampai aku menyangka bahwa ia akan mewarisinya"""                                      
( HR Bukhari-Muslim ).                                      

"Namun, ternyata waris atau warisan yang dimaksud Jibril adalah agar umat Islam selalu menjaga hubungan baik dengan"                                      
"sesama tetangga. Bertetangga dengan baik itu, termasuk menyebarkan salam ketika bertemu, menyapa, menanyakan"                                      
"kabarnya, menebar senyum, dan mengirimkan hadiah. Sabda Rasulullah SAW, ""Wahai Abu Dzar, jika engkau memasak"                                      
"sayur maka perbanyaklah airnya dan bagikanlah kepada tetanggamu."" ( HR Muslim )."                                      

"Lihatlah, betapa ringan ajaran Rasulullah, namun dampaknya sangat luar biasa bagi kerukunan dan keharmonisan kita "                                      
"dalam bermasyarakat. Untuk memberi hadiah tidak harus berupa bingkisan mahal, tapi cukup memberi sayur yang sehari"                                      
hari kita masak.                                      

"Untuk menjaga hubungan baik dengan tetangga, Rasulullah juga memerintahkan untuk saling menenggang perasaan "
"masing-masing. 'Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, ""kata Rasulullah, ""maka hendaknya ia tidak"
"menyakiti tetangganya."" ( HR Bukhari )."

"Suatu kali, seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah tentang seorang wanita yang dikenal rajin melaksanakan shalat,"
"puasa, dan zakat, tapi ia jugasering menyakiti tetangganya dengan lisannya. Rasulullah menegaskan , ""pantasnya dia di"
"dalam api neraka! ""."

"Kemudian, sahabat itu bertanya lagi mengenai seorang wanita lain yang dikenal sedikit melaksanakan shalat dan puasa,"
"namun sering berinfaq dan tidak menyakiti tetangganya dengan lisannya. Jawab Rasulullah ""ia pantas masuk surga!""."
( HR Ahmad ).

"Seorang wanita bersusah payah melaksanakan shalat wajib, bangun malam, menahan haus dan lapar, serta mengorban"
"kan harta untuk berinfak, namun menjadi mubazir lantaran buruk dalam bertutur sapa dengan tetangganya. Rasulullah"
"bersumpah terhadap orang yang berperilaku demikian, tiga kali, dengan sumpahnya, ""Demi Allah tidak tidak beriman,"
"demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman…!"""

"Sahabat bertanya, ''Siapa, ya Rasulullah?''"
"Beliau menjawab, ''Orang yang tetangganya tidak pernah merasa aman dari keburukan perilakunya.'' (HR Bukhari)."

"Suatu kali, Aisyah pernah bingung mengenai siapa di antara tentangganya yang harus diutamakan. Lalu, ia bertanya "
"kepada Rasulullah, "" Ya Rasulullah, saya mempunyai dua orang tetangga, kepada siapakah aku harus memberikan"
"hadiah..? Beliau bersabda "" kepada yang paling dekat rumahnya."" ( HR Bukhari )"

"Rasulullah menjadikan akhlak kepada tetangga sebagai acuan penilaian kebaikan seseorang. Kata beliau, ''Sebaik-baik"
"kawan di sisi Allah adalah yang paling baik ( budi pekertinya ) terhadap kawannya, sebaik-baik tetangga adalah yang"
"paling baik kepada tetangganya"" ( HR Tirmidzi )"

Sumber : Republika

SEGELAS SUSU

A Glass of Milk

Suatu hari, seorang anak lelaki miskin yang hidup dari menjual
asongan dari pintu ke pintu, menemukan bahwa dikantongnya hanya tersisa
beberapa sen uangnya, dan dia sangat lapar. Anak lelaki tersebut memutuskan
untuk meminta makanan dari rumah berikutnya. Akan tetapi anak itu kehilangan
keberanian saat seorang wanita muda membuka pintu rumah. Anak itu tidak
 jadi meminta makanan, ia hanya berani meminta segelas air.
Wanita muda tersebut melihat, dan berpikir bahwa anak lelaki tersebut
pastilah lapar, oleh karena itu ia membawakan segelas besar susu.
Anak lelaki itu meminumnya dengan lambat, dan kemudian bertanya,
" Berapa saya harus membayar untuk segelas besar susu ini ?"
Wanita itu menjawab: "Kamu tidak perlu membayar apapun". "Ibu kami mengajarkan
untuk tidak menerima bayaran untuk kebaikan" kata wanita itu menambahkan.
Anak lelaki itu kemudian menghabiskan susunya dan berkata :" Dari dalam hatiku
aku berterima kasih pada anda." Sekian tahun kemudian, wanita muda tersebut
mengalami sakit yang sangat kritis. Para dokter dikota itu sudah tidak sanggup
menganganinya. Mereka akhirnya mengirimnya ke kota besar, dimana terdapat
dokter spesialis yang mampu menangani penyakit langka tersebut.
Dr. Howard Kelly dipanggil untuk melakukan pemeriksaan. Pada saat ia mendengar
nama kota asal si wanita tersebut, terbersit seberkas pancaran aneh pada mata
dokter Kelly. Segera ia bangkit dan bergegas turun melalui hall rumahsakit,
menuju kamar si wanita tersebut. Dengan berpakaian jubah kedokteran ia menemui
si wanita itu. Ia langsung mengenali wanita itu pada sekali pandang. Ia kemudian
kembali ke ruang konsultasi dan memutuskan untuk melakukan upaya terbaik untuk
menyelamatkan nyawa wanita itu. Mulai hari itu, Ia selalu memberikan perhatian
khusus pada kasus wanita itu.
Setelah melalui perjuangan yang panjang, akhirnya diperoleh kemenangan...
Wanita itu sembuh !!.  Dr. Kelly meminta bagian keuangan rumah sakit untuk
mengirimkan seluruh tagihan biaya pengobatan kepadanya untuk persetujuan.
Dr. Kelly melihatnya, dan menuliskan sesuatu pada pojok atas lembar tagihan ,
dan kemudian mengirimkannya ke kamar pasien. Wanita itu takut untuk membuka
tagihan tersebut, ia sangat yakin bahwa Ia tak akan mampu membayar tagihan
tersebut walaupun harus dicicil seumur hidupnya. Akhirnya Ia memberanikan diri
untuk membaca tagihan tersebut, dan ada sesuatu yang menarik perhatiannya
pada pojok atas lembar tagihan tersebut. Ia membaca tulisan yang berbunyi..
"Telah dibayar lunas dengan segelas besar susu !!" tertanda, DR Howard Kelly.
Air mata kebahagiaan membanjiri matanya. Ia berdoa: " Tuhan, terima kasih,
bahwa cintamu telah memenuhi seluruh bumi melalui hati dan tangan manusia."
Sekarang terserah anda, Anda dapat mengirimkan pesan cinta ini
kepada orang lain, atau mengabaikannya dan berpura-pura bahwa kisah ini tidak
menyentuh hati Anda.---

LIMA BOLA KEHIDUPAN

SALAM HANGAT........

Motivasi adalah sesuatu yang baik untuk menjadi sukses
selamat membaca.

Go2snd
Sekses Selalu
I-633029
Wresni Catur
------------------------------
5 ( LIMA ) BOLA KEHIDUPAN
------------------------------

Bayangkan hidup sebagai suatu permainan ketangkasan,
dimana kita harus memainkan keseimbangan 5 buah bola
yang dilempar ke udara. Bola-bola tersebut bernama:
Pekerjaan,Keluarga, Kesehatan, Teman dan Spirit.

Kita harus menjaga agar ke-5 bola ini seimbang di
udara.
Kita akan segera mengerti bahwa ternyata "Pekerjaan"
hanyalah sebuah bola karet. Jika kita menjatuhkannya
maka ia akan dapat memantul kembali.

Tetapi empat bola lainnya yaitu: Keluarga, Kesehatan,
Teman, dan Spirit, terbuat dari gelas.
Jika kita menjatuhkan salah satunya maka akan dapat
terluka, tertandai, tergores, rusak atau bahkan hancur
berkeping-keping.

Dan ingatlah, mereka tidak akan pernah kembali seperti
aslinya.
Kita harus memahaminya benar dan berusaha keras untuk
menyeimbangkannya.
Bagaimana caranya?

1. Jangan rusak nilai kita dengan membandingkannya
dengan nilai orang lain. Perbedaan yang ada diciptakan untuk
membuat masing-masing diri kita spesial.

2. Jangan menganggap remeh sesuatu yang dekat dihati
kita, melekatlah padanya seakan-akan ia adalah bagian yang
membuat kita hidup, dimana tanpanya, hidup menjadi kurang
berarti.

3. Jangan biarkan hidup kita terpuruk di 'masa lampau'
atau dalam mimpi masa depan.Satu hari hidup pada suatu
waktu berarti hidup untuk seluruh waktu hidupmu.

4. Jangan menyerah ketika masih ada sesuatu yang dapat
kita berikan. Tidak ada yang benar-benar kalah sampai kita
berhenti berusaha.

5. Janganlah takut mengakui bahwa diri kita tidaklah
sempurna.
Ketidaksempurnaan inilah yang merupakan sulaman benang
rapuh untuk mengikat kita satu sama lain.

6. Jangan takut menghadapi resiko. Anggaplah resiko
sebagai
kesempatan kita untuk belajar bagaimana menjadi
berani.

7. Jangan berusaha untuk mengunci cinta dalam hidupmu
dengan berkata "tidak mungkin saya temukan".
Cara tercepat untuk mendapatkan cinta adalah dengan
memberinya, cara tercepat untuk kehilangan cinta
adalah
dengan menggenggamnya sekencang mungkin,
dan cara terbaik untuk menjaga agar cinta tetap
tumbuh adalah dengan memberinya 'sayap'.

8. Jangan lupa bahwa kebutuhan emosi terbesar dari
seseorang adalah kebutuhan untuk merasa dihargai.

9. Jangan takut untuk belajar sesuatu.
Ilmu pengetahuan adalah harta karun yang selalu dapat
kita bawa kemanapun tanpa membebani.

Dan akhirnya...

MASA LALU adalah SEJARAH,
MASA DEPAN merupakan MISTERI,
dan MASA SAAT INI adalah KARUNIA.
Itulah kenapa dalam bahasa Inggris, saat ini
disebut "The Present".


=====
Bila anda berpikir untuk 1 tahu, tanamlah benih
Bila anda berpikir untuk 10 tahuh, tanamlah pohon
Bila anda berpikir untuk 100 tahun, ajarilah orang-orang

KATA-KATA UNTUK MENGINGATKAN KITA

Teka-teki Imam Ghazali
Suatu hari, Imam Al-Ghazali berkumpul dengan murid-muridnya lalu beliau bertanya Teka Teki ) :

Imam Ghazali = " Apa yang paling jauh dari kita di dunia ini ?"
Murid 1 = " Negeri Cina "
Murid 2 = " Bulan "
Murid 3 = " Matahari "
Murid 4 = " Bintang-bintang "
Iman Ghazali = " Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling benar
adalah MASA LALU. Bagaimanapun kita, apapun kenderaan kita, tetap kita tidak akan dapat kembali ke masa yang lalu. Oleh sebab itu kita harus
menjaga hari ini, hari esok dan hari-hari yang akan datang dengan
perbuatan yang sesuai dengan ajaran Agama".

Iman Ghazali = " Apa yang paling besar didunia ini ?"
Murid 1 = " Gunung "
Murid 2 = " Matahari "
Murid 3 = " Bumi "
Imam Ghazali = " Semua jawaban itu benar, tapi yang besar sekali adalah HAWA NAFSU (Surah Al A'raf: 179). Maka kita harus hati-hati dengan nafsu kita, jangan sampai nafsu kita membawa ke neraka."

Imam Ghazali = " Apa yang palin berat didunia "
Murid 1 = " Baja "
Murid 2 = " Besi "
Murid 3 = " Gajah "
Imam Ghazali = " Semua itu benar, tapi yang paling berat adalah MEMEGANG AMANAH (Surah Al-Azab : 72 ). Tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, dan malaikat semua tidak mampu ketika Allad SWT meminta mereka menjadi khalifah(pemimpin) di dunia ini. Tetapi manusia dengan sombongnya berebut-rebut menyanggupi permintaan Allah SWT sehingga banyak manusia masuk ke neraka kerana gagal memegang amanah."

Imam Ghazali = " Apa yang paling tajam sekali didunia ini "
Murid- Murid dengan serentak menjawab = " Pedang "
Imam Ghazali = " Itu benar, tapi yang paling tajam sekali didunia ini
adalah LIDAH MANUSIA. Kerana melalui lidah, manusia dengan mudahnya menyakiti hati dan melukai perasan saudaranya sendiri "

Imam Ghazali = " Apa yang paling ringan di dunia ini ?"
Murid 1 = " Kapas"
Murid 2 = " Angin "
Murid 3 = " Debu "
Murid 4 = " Daun-daun"
Imam Ghazali = " Semua jawaban kamu itu benar, tapi yang paling ringan sekali didunia ini adalah MENINGGALKAN SOLAT. Gara-gara pekerjaan kita atau urusan dunia, kita tinggalkan solat "

Imam Ghazali = " Apakah yang paling dekat dengan diri kita didunia ini?"
Murid 1 = " Orang tua "
Murid 2 = " Guru "
Murid 3 = " Teman "
Murid 4 = " Kaum kerabat "
Imam Ghazali = " Semua jawaban itu benar. Tetapi yang paling dekat
dengan kita ialah MATI. Sebab itu janji Allah bahawa setiap yang
bernyawa pasti akan mati ( Surah Ali-Imran :185).

PERLAKUAN ANAK SEBELUM DAN SESUDAH LAHIR

Bismillahirrahmannirahim,


"Dan Allah menciptakan kamu dari tanah kemudian dari air mani, kemudian Dia
menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang
perempuan-pun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan
sepengetahuan-Nya". (Q.S. AlFathir 35:11)


Kehadiran seorang anak tentu saja sangat diharapkan oleh orang tua dan ingin
membesarkannya menjadi seorang khalifah dimuka bumi ini yang tentu saja dapat
memberikan manfaat kepada ummat untuk didunia maupun diakhirat kelak. Dengan
bersusah payah sang ayah dan ibu memeras keringat, rela berpeluh keringat
memenuhi kebutuhan untuk kebahagiaan seorang anak tercinta dengan perasaan
ikhlas yang tak terhingga. Anak tersebut merupakan ujian untuk orang tua dalam
mendidiknya sampai Allah menyebutkannya dalam Al-Qur'an.


"Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu): di sisi
Allah-lah
pahala yang besar. (Q.S At-Thaqabuut 64:15)


Islam memberikan petunjuk untuk menyempurnakannya sesuai dengan syariat yang
kelak dapat dijadikan referensi untuk mendidik seorang anak. Termasuk
memperhatikan anak sebelum lahir, dalam kandungan dan setelah lahir mengikuti
tuntunan Rasulullah dalam kehidupan rumah tangga kita


Memperhatikan anak sebelum lahir

Perhatian kepada anak dimulai pada masa sebelum kelahirannya, dengan memilih
isteri yang shalehah, Rasulullah SAW memberikan nasehat dan pelajaran kepada
orang yang hendak berkeluarga dengan bersabda :

"Dapatkan wanita yang beragama, (jika tidak) niscaya engkau merugi" (H.R.
Bukhari, Muslim)


Begitu pula bagi wanita, hendaknya memilih suami yang sesuai dari orang-orang
yang datang melamarnya. Hendaknya mendahulukan laki-laki yang beragama dan
berakhlak. Rasulullah memberikan pengarahan kepada para wali dengan bersabda :


"Bila datang kepadamu orang yang kamu sukai agama dan akhlaknya, maka
kawikanlah. Jika tidak kamu lakukan, niscaya terjadi fitnah di muka bumi dan
kerusakan yang besar". (H.R. Al-Hadits)


Termasuk memperhatikan anak sebelum lahir, mengikuti tuntunan Rasulullah dalam
kehidupan rumah tangga kita. Rasulullah memerintahkan kepada kita:


Jika seseorang diantara kamu hendak menggauli isterinya untuk bersetubuh,
membaca: "Dengan nama Allah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari syaitan dan
jauhkanlah syaitan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami".

Maka andaikata ditakdirkan keduanya mempunyai anak, niscaya tidak ada syaitan
yang dapat mencelakakannya.


Memperhatikan anak ketika dalam kandungan

Setiap muslim akan merasa kagum dengan kebesaran Islam. Islam adalah agama kasih
sayang dan kebajikan. Sebagaimana Islam memberikan perhatian kepada anak
sebelum kejadiannya, seperti dikemukakan tadi, Islam pun memberikan perhatian
besar kepada anak ketika masih menjadi janin dalam kandungan ibunya. Islam
mensyariatkan kepada ibu hamil agar tidak berpuasa pada bulan Ramadhan untuk
kepentingan janin yang dikandungnya. Sabda Rasulullah :

"Sesungguhnya Allah membebaskan separuh shalat bagi orang yang bepergian, dan
(membebaskan) puasa bagi orang yang bepergian, wanita menyusui dan wanita
hamil" ( Hadits riwayat Abu Dawud, At Tirmidzi dan An Nasa'i. Kata Al Albani
dalam Takhrij al Misykat: "Isnad hadits inijayyid' )


Sang ibu hendaklah berdo'a untuk bayinya dan memohon kepada Allah agar dijadikan
anak yang shaleh dan baik, bermanfaat bagi kedua orangtua dan seluruh kaum
muslimin. Karena termasuk do'a yang dikabulkan adalah do'a orangtua untuk
anaknya.


Memperhatikan anak setelah lahir

Setelah kelahiran anak, dianjurkan bagi orangtua atau wali dan orang di
sekitamya melakukan hal-hal berikut:


Menyampaikan kabar gembira dan ucapan selamat atas kelahiran.
Begitu melahirkan, sampaikanlah kabar gembira ini kepada keluarga dan sanak
famili, sehingga semua akan bersuka cita dengan berita gembira ini.


Firman Allah 'Azza Wa Jalla tentang kisah Nabi Ibrahim 'Alaihissalam bersama
malaikat:

"Dan isterinya berdiri (di balik tirai lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan
kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan dari lshaq (akan lahir
puteranya) Ya 'qub. " (Q.S. Hud 11: 71).


Dan firman Allah tentang kisah Nabi Zakariya 'Alaihissalam:

"Kemudian malaikat Jibril memanggil Zakariya, sedang ia tengah berdiri melakukan
shalat di mihrab (katanya): "Sesungguhnya Allah mengembirakan kamu dengan
kelahiran (seorang puteramu ) Yahya " (Q.S. Ali Imran 3: 39).


Adapun tahni'ah (ucapan selamat), tidak ada nash khusus dari Rasul dalam hal
ini, kecuali apa yang disampaikan Aisyah Radhiyallahu 'Anha:


"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasalam apabila dihadapkan kepada beliau
anak-anak bayi, maka beliau mendo'akan keberkahan bagi mereka dan mengolesi
langit-langit mulutnya (dengan korma atau madu )" ( Hadits riwayat Muslim dan
Abu Dawud).


Abu Bakar bin Al Mundzir menuturkan: Diriwayatkan kepada kami dari Hasan Basri,
bahwa seorang laki-laki datang kepadanya sedang ketika itu ada orang yang baru
saja mendapat kelahiran anaknya. Orang tadi berkata: Penunggang kuda
menyampaikan selamat kepadamu. Hasan pun berkata: Dari mana kau tahu apakah dia
penunggang kuda atau himar? Maka orang itu bertanya: Lain apa yang mesti kita
ucapkan. Katanya: Ucapkanlah:"Semoga berkah bagimu dalam anak, yang diberikan
kepadamu, Kamu pun bersyukur kepada Sang Pemberi, dikaruniai kebaikannya, dan
dia mencapai kedewasaannya" ( Ibnu Qayyim Al Jauziyah, Tuhfatul fi Ahkamil
Maulud.)

Wawllahu'alam bishowab

Copyright (c)

Mengenal Pribadi Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam , Penulis: Syaikh
Muhammad Jamil Zainu. Alih bahasa: Mukhlish Zuhdi. Penerbit Yayasan Al-Madinah,
Shafar 1419 H,

----------------------------------------------------------------------
"Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-Nya
siapa yang Dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan perumpamaan bagi
manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu" (Q.S. An Nuur 24:35).

"Wahai Rasulullah, katakanlah kepadaku satu ungkapan tentang Islam,
yang saya tidak memintanya kepada siapapun kecuali kepadamu." Rasulullah saw
bersabda, "Katakanlah, 'Aku beriman kepada Allah,' kemudian Istiqamahlah." (H.R.
Muslim)
-----------------------------------------------------------------------